Rabu, 21 April 2021

RANGKUMAN MATERI HUBUNGAN ANTARA NILAI DAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

 RANGKUMAN MATERI

HUBUNGAN ANTARA NILAI DAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

1. Pengertian Nilai

Nilai merupakan sebagai sebuah gagasan terkait dengan apa yang dianggap baik, berfungsi, bermanfaat, indah, layak, dan juga menjadi keinginan serta kehendak seluruh dari lapisan masyarakat dalam kehidupan. Selain itu nilai membantu seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan apresiasi kepada kehidupan sosia

2. Pembentukan Sikap dan Nilai Siswa dalam Pembelajaran IPS SD

Sikap atau sikap mental yang baik melalui pengajaran IPS, tidak dapat dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain , strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik

Menurut Paul Suparno, SJ. sikap dan tingkah laku yang berlaku umum, yang lebih mengembangkan nilai kemanusiaan dan mengembangkan kesatuan sebagai warga masyarakat perlu mendapatkan tekanan. Beberapa sikap dan tingkah laku itu antara lain sebagai berikut: (Paul Suparno, SJ. 2001)

1. Sikap penghargaan kepada setiap manusia

2. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji.

3. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda.

4. Kebebasan dan tanggung jawab.

5. Penghargaan terhadap alam

6. Penghormatan kepada Sang Pencipta

Pada jenjang SD, siswa harus diperkenalkan pada proses pengembangan pemahaman alasan-alasan akan nilai-nilai yang diperkenalkan. Pada siswa kelas rendah, unsur-unsur permainan dan penanaman nilai tidak boleh dilupakan. Sebab pada tahap ini, siswa harus dikondisikan merasa senang dalam hidup bersama, bersosialisai, dan mulai mengenal ilmu pengetahuan. Kegiatan yang dapat diperkenalkan antara lain: mengunjungi musium, kebun binatang, tempattempat bersejarah, dan mengenal lingkungan alam. Ilmu pengetahuan haruslah dicintai bukan ditakuti dan menjadi ancaman bagi siswa.

Sikap siswa yang terbentuk dalam pembelajaran IPS diperoleh melalui:

a) Materi IPS yang terintegrasi

b) Motivasi dan nasehat guru

c) Perintah dan larangan serta hukuman

d) Interkasi dan contoh diluar kelas

MATERI PESAWAT SEDERHANA LENGKAP

 

Pengertian Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana adalah peralatan yang bisa memudahkan pekerjaan manusia. Dalam mempelajari pesawat sederhana, kamu akan mengenal istilah berikut ini.

  • Titik tumpu, yaitu titik yang menjadi tumpuan beban dan sifatnya tetap.
  • Titik beban, yaitu tempat melekatnya beban.
  • Titik kuasa, yaitu tempat diberikannya gaya kuasa.

Macam-Macam Pesawat Sederhana

Secara umum, pesawat sederhana dibagi menjadi tiga, yaitu pengungkit, bidang miring, dan katrol. Ingin tahu perbedaan antara ketiganya? Check this out.

1. Pengungkit

Pengungkit adalah pesawat sederhana berupa batang keras yang dapat berotasi suatu titik tumpu. Perhatikan gambar berikut.


Keterangan:

F = gaya kuasa (N);

w = beban (N);

Lk = lengan kuasa (m); dan

Lb = lengan beban (m).

Prinsip kerja pengungkit adalah dengan gaya kecil, beban berat mampu dipindahkan. Coba Quipperian perhatikan gambar di atas, kira-kira bagaimana cara memperkecil gaya? 

Gaya bisa diperkecil dengan cara memperpendek lengan beban. Jika lengan bebannya pendek, maka lengan kuasanya akan semakin panjang. Semakin panjang lengan kuasa, semakin kecil gaya yang dibutuhkan. Secara matematis, hubungan antara FwLkLb dirumuskan sebagai berikut.

 

Berdasarkan posisi titik tumpu, titik beban, dan titik kuasanya, pengungkit dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Pengungkit jenis 1

Pengungkit jenis 1 adalah pengungkit yang titik tumpunya berada di antara titik beban dan titik kuasa. Jenis ini merupakan bentuk dasar dari suatu pengungkit. Contoh pengungkit jenis 1 adalah jungkat-jungkit, gunting, tang, palu, linggis, dan sebagainya.

b. Pengungkit jenis 2

Suatu pengungkit dikatakan berjenis 2 jika titik bebannya berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh pengungkit jenis 2 adalah gerobak dorong, pembuka tutup botol, pemecah kemiri, dan sebagainya.

c. Pengungkit jenis 3

Pengungkit jenis 3 adalah pengungkit yang memiliki titik kuasa di antara titik beban dan titik tumpu. Contoh pengungkit jenis 3 adalah pinset, alat pancing, stapler, lengan saat memegang benda, dan sebagainya.

Saat menggunakan pengungkit, sebenarnya kamu sudah mendapatkan suatu keuntungan. Keuntungan itu disebut sebagai keuntungan mekanis. Secara matematis, keuntungan mekanisnya dirumuskan sebagai berikut.

Dengan KM = keuntungan mekanis.

2. Bidang Miring

Bidang miring adalah pesawat sederhana yang berupa papan/ bidang yang dibuat miring. Hal itu bertujuan untuk memperkecil usaha saat memindahkan beban yang berat. Semakin landai bidang miring, gaya yang diberikan semakin kecil. Sebaliknya, semakin curam bidang miring, gayanya semakin besar.

Perhatikan gambar berikut.

Keterangan:

F = gaya (N);

w = beban (N);

= tinggi papan (m); dam

s = panjang papan (m).

Secara matematis, hubungan antara Fwh, dan s dirumuskan sebagai berikut.

 

Contoh peralatan yang memanfaatkan prinsip bidang miring adalah tangga yang dibuat berkelok-kelok, pisau, kapak, sekrup, dan sebagainya.

Keuntungan mekanis yang akan kamu dapatkan saat menggunakan bidang miring dirumuskan sebagai berikut.

3. Katrol

Katrol adalah pesawat sederhana berupa roda beralur yang dikelilingi oleh tali. Prinsip kerja katrol adalah mengubah arah kerja gaya sehingga beban bisa terangkat dengan mudah. Ternyata, katrol memiliki kesamaan dengan pengungkit lho, yaitu terdiri dari titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban. Secara umum, katrol dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Katrol tetap

Katrol tetap adalah katrol yang posisinya selalu tetap saat digunakan. Contoh katrol tetap bisa kamu lihat di gambar berikut.

Berdasarkan gambar di atas, O berperan sebagai titik tumpu, B sebagai titik beban, dan A sebagai titik kuasa. Dengan demikian, OB = lengan beban dan OA = lengan kuasa. Katrol jenis ini biasa digunakan sebagai pengerek timba di sumur. Keuntungan mekanis katrol tetap, dirumuskan sebagai berikut.

 

Oleh karena besarnya gaya kuasa digunakan sepenuhnya untuk menarik beban w, maka F = w. Artinya, keuntungan mekanis katrol tetap bernilai 1.

b. Katrol bergerak

Katrol bergerak adalah katrol yang ikut bergerak/ berubah posisi saat digunakan. Contoh katrol bebas bisa kamu lihat di gambar berikut.

Berdasarkan gambar di atas, B berperan sebagai titik tumpu, O sebagai titik beban, dan A sebagai titik kuasa. Dengan demikian, BO = lengan beban dan BA = lengan kuasa. Keuntungan mekanis katrol bergerak adalah 2 karena beban ditopang oleh 2 tali. Katrol jenis ini biasa dipakai untuk mengangkat adonan semen ke lantai atas pada saat pembangunan gedung atau rumah.

c. Katrol majemuk

Katrol majemuk adalah perpaduan antara katrol tetap dan katrol bergerak. Semakin banyak katrol yang digunakan, semakin mudah digunakan untuk mengangkut suatu barang. Keuntungan mekanis katrol majemuk bisa dilihat dari banyaknya tali. Contohnya sebagai berikut.

Katrol majemuk di atas terdiri dari dua katrol bergerak dan 1 katrol tetap. Ketiga katrol dihubungkan oleh sebuah tali sedemikian sehingga terbentuk tiga lilitan tali sesuai nomor di atas, yaitu 1, 2, dan 3. Oleh karena itu, keuntungan mekanisnya = 3.



4 CARA MENJAGA KESEHATAN MENTAL SELAMA PANDEMI COVID 19

Sejak virus corona menjadi pandemi dunia, perasaan, dan pikiran buruk terkait tentang masa depan orang-orang terkasih kerap muncul. Bukan hanya pikiran dan perasaan saja, pandemi yang semakin parah membuat sebagian orang kehilangan mata pencaharian utamanya. Hal tersebut bukan hanya menimbulkan stres saja, tetapi juga depresi. Kehilangan mata pencaharian utama bukanlah hal sepele, apalagi bagi seorang kepala keluarga.

Hal tersebut tentu akan memicu adanya perubahan besar pada kehidupan. Belum lagi bagi mereka yang menjadi korban positif virus corona dan harus isolasi mandiri sampai benar-benar pulih. Masalah kesehatan mental bagi yang terkena dampak memang tidak dapat dihindari. Namun, stres dan rasa cemas berlebihan bisa dikelola dan ditangani, agar tidak menimbulkan masalah kesehatan mental yang lebih parah di kemudian hari. Berikut ini tips menjaga kesehatan mental saat pandemi:

1.Batasi Penggunaan Media Sosial

Mengikuti perkembangan berita yang sedang terjadi memang penting, tetapi jika berdampak pada psikis masing-masing orang, sebaiknya batasi penggunaan media sosial. Terus-menerus terpapar berita yang tidak baik akan berdampak negatif bagi kesehatan mental. Batasi penggunaan teknologi, mengingat terkadang perlu keluar dari dunia maya dan mencari aktivitas lain yang membuat diri sendiri merasa senang dan nyaman.

2.Sibukkan Diri dengan Berbagai Aktivitas

Saat ini tengah diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar) yang kedua kalinya. Tips menjaga kesehatan mental saat pandemi selanjutnya dapat dilakukan dengan menyibukkan diri melakukan berbagai aktivitas yang disukai. Jika kamu ingin menonton drama yang masih menjadi wishlist, sebaiknya tonton sekarang guna membantu menjaga kesehatan mental. Melakukan kegiatan yang disukai akan menghindari kamu dari pikiran negatif.


3.Tetap Menjaga Interaksi Sosial

Terkurung di rumah 24/7 mungkin membuat sebagian orang merasa stres. Apalagi bagi mereka yang terbiasa beraktivitas di luar rumah. Rasa kesepian ini berpotensi menimbulkan pikiran negatif yang dapat berdampak pada kesehatan mental. Tips menjaga kesehatan mental saat pandemi selanjutnya dengan memikirkan jika karantina ini, adalah kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga atau orang terkasih.

Diskusikan dengan mereka dan rencanakan aktivitas menyenangkan untuk dilakukan bersama. Jika kamu merasa sangat cemas dan tidak bisa ditangani sendirian, ceritakan masalah yang kamu hadapi dengan seseorang yang dipercaya. Mereka mungkin memiliki solusi yang ingin kamu dengar.

4.Jaga Kesehatan Tubuh dengan Baik

Kesehatan fisik dan mental sangat erat kaitannya. Jika kesehatan mental menurun, maka sistem kekebalan tubuh akan mengikuti, pun sebaliknya. Untuk menjaga daya tahan tubuh, kamu bisa mengonsumsi suplemen dan multivitamin tambahan. .


Terkadang rasa cemas yang dialami akan sangat membebani, sehingga berbagai tips menjaga kesehatan mental saat pandemi tersebut tidak ampuh pada diri sendiri. Jika hal ini terjadi pada kamu, silahkan diskusikan dengan psikolog atau psikiater di aplikasi Halodoc, ya. Bagaimana pun keadaan saat ini, perlu diingat jika kamu tidak sendiri. Ada orang-orang terdekat yang selalu bersedia membantu dalam susah atau senang.

Selasa, 03 November 2020

GENTRE SASTRA ANAK,PROSA LAMA

 A.Pengertian Genre Sastra



 

  Istilah genre berasal dari bahasa bahasa Prancis yang berati ‘jenis’. Jadi, genre sastra berarti jenis karya sastra. Ahli pikir yang pertama meletakkan dasar teori genre adalah Aristoteles dalam tulisannya yang terkenal yaitu Poetica. Teori Aristoteles tentang jenis karya sastra didasarkan pada karya sastra Yunani klasik., tetapi yang menarik dari teori tersebut adalah teori tersebut dapat diterapkan pada karya sastra lain di seluruh dunia.

Menurut Aristoteles, karya sastra berdasarkan ragam perwujudannya terdiri atas 3 macam, yaitu epik, lirik, dan drama (Teuw,1984: 109). Epik adalah teks yang sebagian berisi deskripsi (paparan kisah), dan sebagian lainnya berisi ujaran tokoh (cakapan). Epik ini biasa disebut prosa. Lirik adalah ungkapan ide atau perasaan pengarang. Dalam hal ini yang berbicara adalah 'aku' lirik, yang biasa disebut penyair. Lirik inilah yang sekarang dikenal sebagai puisi atau sajak, yakni karya sastra yang berisi ekspresi (curahan) perasaan pribadi yang lebih mengutamakan cara mengekpresikannya. Drama adalah karya sastra yang didominasi oleh cakapan para tokoh. Kriteria drama yang membedakan dengan 2 jenis karya sastra lainnya adalah hubungan manusia dengan dunia ruang dan waktu.

 

B.Jenis Jenis Gentre Sastra

 

1.Jenis Realisme

     Cerita realisme (realistic story) bercerita tentang masalah-masalah sosial de­ngan menampilkan tokoh utama protagonis sebagai pelaku cerita.

Realisme binatang (animal realism) adalah cerita binatang yang bersifat nonfksi, berwujud deskripsi  binatang tanpa unsur personifikasi.

Realisme historis (historical realism), mengisahkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Biasanya mengambil satu atau eberapa tokoh utama yang dipergunakan sebagai ucuan pengembangan alur.

Realisme olahraga (sports stories), cerita tentang berbagai hal yang berkaitan dengan dunia olah raga

2.Jenis Fiksi Formula

  Cerita misteri dan detektif (mysteries and detective), biasanya bercerita tentang seseorang yang dianggap hero yang luar biasa dan mungkin berkarakter aneh (nyentrik).

Cerita romantis (romantic stories) biasanya menampilkan kisah simplisitas dan sentimentalis hubungan laki-laki perempuan, seolah-olah tidak ada urusan lain kecuali urusam percintaan.

3.Jenis Fantasi

   Cerita fantasi (fantastic stories) biasanya menampilkan tokoh dan alur yang hampir sepenuhnya fantastik, seperti manusia yang berkawan dengan makhluk halus seperti hantu,  jin, atau  tuyul

4.  Sastra Tradisional

    Fabel (fabel) adalah cerita binatang yang dimaksudkan sebagai personifikasi karakter manusia. Binatang yang dijadikan tokoh dapat bertindak layaknya manusia biasa.

5.Puisi

  Sebuah karya sastra disebut puisi jika di dalamnya terdapat pendayagunaan berbagai unsur bahasa untuk mencapai efek keindahan. Bahasa puisi singkat dan padat, dengan sedikit kata tetapi dapat mendialogkan banyak hal. Pendayagunaan bahasa dapat berupa: permainan bunyi, sarana retorika, diksi, citraan, dan gaya bahasa. Genre puisi dapat berwujud seperti: lagu/temang dolanan. Lirik-lirik tembang nina bobo (nursery rhymes), puisi naratif, dan puisi personal.

 

C.PROSA LAMA

 

·         Pengertian Prosa Lama

   Definisi prosa lama juga dapat diartikan sebagai suatu karya sastra atau karangan bebas yang berasal dari ungkapan ekspresi yang imajinatif sang pengarang yang masih pekat akan budaya tradisional.Sehingga gaya bahasa prosa lama biasanya memiliki kekhasan, yaitu gaya bahasa yang masih berlatarkan zaman kerajaaan.Dalam penyebarannya,

·         Karakteristik

    bersifat statis karena belum dipengaruhi oleh kebudayaan barat.Akibatnya, prosa lama mengalami penyebaran yang lambat.Prosa lama biasanya lebih imajinatif dibandingkan dengan prosa baru, sehingga prosa lama cenderung bersifat fantasi.Prosa lama mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam.Hal itu terjadi karena kebudayaan menulis atau mengenal aksara berkembang pada dua zaman tersebut.Nama pengarang prosa lama pada umumnya masih anonim, sebab prosa tersebut tersebar ketika masyarakat rata-rata belum mengenal tulisan.Prosa lama juga memiliki dua unsur pembangun, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

.

.

.

Support Juga Sosial Media Saya

Instagram:@Faqihazmi86

Twiter:Faqihazmi45


KARAKTERISTIK ANAK

A. Karakteristik Sastra Anak Secara Umum


Hasyim (1981) mengemukakan bahwa cerita yang diberikan kepada anak hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Bahasa yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak.

2. Isi ceritanya haruslah sesuai dengan tingkat umur dan perhatian anak. Pada tahap pertama (kelas 1-3 SD) bacaan untuk anak laki-laki dan wanita dapat disamakan. Untuk selanjutnya (kelas 4-6 SD) secara berangsur-angsur akan kelihatan bahwa anak laki-laki lebih menyenangi cerita petualangan, olahraga, dan teknik, sedangkan anak wanita lebih menyenangi cerita yang bersifat kekeluargaan dan sosial.

3. Hendaknya jangan diberikan cerita yang bersendikan politik tetapi mengutamakan pendidikan moral dan pembentukan watak.

Apa yang dikemukakan oleh Hasyim sejalan dengan Pramuki (2000) bahwa hendaknya cerita yang diberikan kepada anak adalah cerita yang sesua dengan tingkat perkembangan usia anak-anak, yakni anak usia 6-9 tahun lebih menyenangi cerita yang bertema kehidupan sehari-hari sampai termasuk dongeng hewan dan cerita lucu sedangkan anak usia 9-12 tahun menyukai cerita yang bertema tentang kehidupan keluarga yang dilukiskan secara realistis, cerita fantastis, dan cerita petualangan.

 

B. Karakteristik Sastra Anak yang Lebih Spesifik

Adapun karakteristik bacaan anak bila ditinjau dari beberapa segi antara lain sebagai berikut.

 Bentuk Penyajian

Bacaan sastra untuk anak-anak dari segi bentuk penyajian memiliki ciri tertentu dibandingkan dengan bentuk penyajian bacaan sastra untuk orang dewasa. Bentuk penyajian sastra anak-anak memperhatikan format buku, bentuk huruf, variasi warna kertas, ukuran huruf, dan kekayaan gambar.

1. Format buku sebaiknya disesuaikan dengan dunia anak-anak sehingga memberikan efek khusus dari kesan visual dari bentuk yang membadani seluruh buku itu. Ilustrasi gambar sampul hendaknya mewakili tema yang digarap dalam buku itu dan harus disesuaikan dengan khalayak penikmatnya (siswa SD). Bentuk buku yang diperuntukkan bagi anak-anak sebaiknya dipilihkan bentuk persegi panjang yang horizontal dengan ukuran disesuaikan, misalnya kelas awal dan menengah digunakan ukuran 20,5 x 28 cm, sedangkan untuk kelas tinggi 20,5 x 23 cm. Penjilidan juga turut menentukan minat anak,

sebaiknya buku dijilid tebal sehingga tidak mudah rusak, dan divariasikan dengan warna yang variatif yang memberikan efek visual yang menarik.

 

2. Ukuran dan bentuk huruf hendaknya tidak terlalu kecil, tetapi juga tidak terlalu besar, sehingga tidak menyulitkan anak saat membacanya. Setiap buku yang diperuntukkan bagi anak-anak juga diharapkan dicetak dalam kertas putih bersinar sehingga memberikan efek visual yang lebih terutama bila di dalamnya disajikan banyak gambar dengan menggunakan ilustrasi multiwarna sebagai pengayaan yang memudahkan anak memahami cerita dan membuat mereka lebih tertarik.

 

3. Ilustrasi gambar sebagai alat penceritaan harus mampu membuat cerita lebih hidup dan yang lebih penting harus menunjukkan adanya harmoni atau kesesuaian dengan cerita. Dengan demikian, bila anak melihat gambar, maka mereka akan terdorong untuk lebih melatih dirinya dalam mengembangkan persepsi, imajinasi dan bahasa melalui gambar tentang realitas yang dia amati. Gambar yang berisi realitas-imajinasi yang akan dia amati dalam buku cerita yang akan dilihat dibahasakan sebaiknya jangan disajikan memenuhi satu halaman karena akan mengganggu persepsi anak.

 

Bahasa yang Digunakan

  Pemanfaatan konteks bacaan dan kalimat sebagai petunjuk penafsiran makna suatu kata hendaknya dipertimbangkan.

Keseimbangan, kemulusan dan kelancaran proses pemahaman bacaan sastra oleh anak juga ditentukan oleh penggunaan kata-kata yang dari segi bentuk dan maknanya berbeda. Dari segi kalimat, sebaiknya digunakan kalimat sederhana dalam arti tidak terlalu panjang dan tidak banyak menggunakan pelesapan kata. Dengan demikian, agar pengekspresian sesuatu lewat wahana bahasa yang terwujud dalam bentuk teks dan tersusun dalam bentuk sebuah cerita itu mudah difahami anak, maka penggunaan bahasa sangatlah perlu diperhatikan kesesuaiannya terutama dengan tingkat kemampuan membaca anak.

 

Cara Penuturan

      Dari segi cara penuturan, ciri bacaan cerita anak diarahkan pada teknik penuturan cerita yang merujuk pada pemilihan kata, penggunaan gaya bahasa, teknik penggambaran tokoh dan latar cerita.

Dalam teknik penuturan, pemilihan kata dan gaya bahasa hendaknya disesuaikan dengan readiness anak yaitu dengan menggunakan kata dan gaya bahasa yang kongkret sesuai dengan perkembangan kognitif mereka dan mengacu pada pengertian yang tersurat. Teknik penuturan latar dan tokoh sebaiknya lebih banyak digunakan teknik adegan dilengkapi dengan dialog atau penggambaran dan teknik montase yaitu penuturan berdasarkan kesan dan observasi yang tersaji secara asosiatif. Ditinjau dari bacaan cerita anak-anak, maka cara penuturan bisa dilakukan dengan cara reportatif, deskriptif, naratif, atau secara langsung.

    Dalam teknik penuturan sebaiknya yang digunakan adalah teknik penyajian naratif yang memang banyak digunakan dalam cerita anak-anak. Meskipun demikian, di dalamnya masih tetap didukung oleh reportatif dan deskripsi berupa ilustrasi gambar. Pemilihan teknik penuturan biasanya disesuaikan dengan readiness anak seperti, cara naratif tadi atau bisa juga dengan menggunakan gaya penuturan lakuan melalui dialog dan narasi dan digambarkan secara hidup dan menarik sehingga terfahami oleh anak. Sedangkan penuturan secara langsung kurang cocok digunakan karena tidak mengembangkan imajinasi anak.

 

 Tokoh, Penokohan, Latar, Plot, dan Tema

 

1. Dari segi tokoh, bacaan cerita anak-anak menampilkan tokoh yang jumlahnya tidak terlalu banyak (tidak melebihi 6 pelaku). Ini dimaksudkan agar tidak membingungkan anak dalam memahami alur cerita yang tergambarkan lewat rentetan peristiwa yang ada. Penokohan atau karakterisasi tokoh dilakukan dengan tegas dan langsung menggambarkan wataknya dengan dilengkapi oleh penggambaran fisik dengan cara yang jelas. Karakterisasi juga bisa dilakukan melalui penggambaran perilaku tokoh-tokoh yang tergambarkan dalam alur. Motivasi dan peran yang diemban para tokoh digambarkan dengan tegas secara imajinatif.

 

2. Latar cerita anak hendaknya menggambarkan tempat-tempat tertentu yang menarik minat mereka, misalnya tempat persembunyian John Wayne (dalam “Batman”) atau Clark (dalam “Superman”) saat mereka mengganti baju atau berubah menjadi tokoh Batman dan Superman dalam cerita jenis fantasi. Dalam jenis cerita lain tempat hendaknya disesuaikan kedekatannya dengan kehidupan anak misalnya, lingkungan rumah, sekolah, tempat bermain, kebun binatang, dan lain-lain. Latar cerita yang digunakan harus mampu mengaktualisasikan dan menghidupkan cerita.

 

3. Dari segi alur atau plot, bacaan cerita anak-anak mengandung plot yang bersifat linier dan berpusat pada satu cerita sehingga tidak membingungkan anak. Rentetan peristiwanya dikisahkan dengan cara yang tidak kompleks dan menunjukkan hubungan sebab akibat yang diungkap secara jelas dan digambarkan secara hidup dan menarik.

 

4.Tema bacaan cerita anak biasanya sesuai dengan minat mereka misalnya tentang keluarga, berteman, cerita misteri, petualangan, fantasi, cerita yang luculucu, tentang binatang, cerita kepahlawanan, dan sebagainya.

 

5.Point of view dalam cerita anak-anak dipilih penutur dan disesuaikan dengan karakteristik gambaran peristiwanya. Penutur tidak meng-aku-kan diri yang berperan sebagai pelaku karena akan menimbulkan kesan aneh. Jadi hendaknya penuturan langsung menggunakan penyebutan nama.

RANGKUMAN MATERI HUBUNGAN ANTARA NILAI DAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

 RANGKUMAN MATERI HUBUNGAN ANTARA NILAI DAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN IPS SD 1. Pengertian Nilai Nilai merupakan sebagai sebuah gagasan terka...