Selasa, 03 November 2020

GENTRE SASTRA ANAK,PROSA LAMA

 A.Pengertian Genre Sastra



 

  Istilah genre berasal dari bahasa bahasa Prancis yang berati ‘jenis’. Jadi, genre sastra berarti jenis karya sastra. Ahli pikir yang pertama meletakkan dasar teori genre adalah Aristoteles dalam tulisannya yang terkenal yaitu Poetica. Teori Aristoteles tentang jenis karya sastra didasarkan pada karya sastra Yunani klasik., tetapi yang menarik dari teori tersebut adalah teori tersebut dapat diterapkan pada karya sastra lain di seluruh dunia.

Menurut Aristoteles, karya sastra berdasarkan ragam perwujudannya terdiri atas 3 macam, yaitu epik, lirik, dan drama (Teuw,1984: 109). Epik adalah teks yang sebagian berisi deskripsi (paparan kisah), dan sebagian lainnya berisi ujaran tokoh (cakapan). Epik ini biasa disebut prosa. Lirik adalah ungkapan ide atau perasaan pengarang. Dalam hal ini yang berbicara adalah 'aku' lirik, yang biasa disebut penyair. Lirik inilah yang sekarang dikenal sebagai puisi atau sajak, yakni karya sastra yang berisi ekspresi (curahan) perasaan pribadi yang lebih mengutamakan cara mengekpresikannya. Drama adalah karya sastra yang didominasi oleh cakapan para tokoh. Kriteria drama yang membedakan dengan 2 jenis karya sastra lainnya adalah hubungan manusia dengan dunia ruang dan waktu.

 

B.Jenis Jenis Gentre Sastra

 

1.Jenis Realisme

     Cerita realisme (realistic story) bercerita tentang masalah-masalah sosial de­ngan menampilkan tokoh utama protagonis sebagai pelaku cerita.

Realisme binatang (animal realism) adalah cerita binatang yang bersifat nonfksi, berwujud deskripsi  binatang tanpa unsur personifikasi.

Realisme historis (historical realism), mengisahkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Biasanya mengambil satu atau eberapa tokoh utama yang dipergunakan sebagai ucuan pengembangan alur.

Realisme olahraga (sports stories), cerita tentang berbagai hal yang berkaitan dengan dunia olah raga

2.Jenis Fiksi Formula

  Cerita misteri dan detektif (mysteries and detective), biasanya bercerita tentang seseorang yang dianggap hero yang luar biasa dan mungkin berkarakter aneh (nyentrik).

Cerita romantis (romantic stories) biasanya menampilkan kisah simplisitas dan sentimentalis hubungan laki-laki perempuan, seolah-olah tidak ada urusan lain kecuali urusam percintaan.

3.Jenis Fantasi

   Cerita fantasi (fantastic stories) biasanya menampilkan tokoh dan alur yang hampir sepenuhnya fantastik, seperti manusia yang berkawan dengan makhluk halus seperti hantu,  jin, atau  tuyul

4.  Sastra Tradisional

    Fabel (fabel) adalah cerita binatang yang dimaksudkan sebagai personifikasi karakter manusia. Binatang yang dijadikan tokoh dapat bertindak layaknya manusia biasa.

5.Puisi

  Sebuah karya sastra disebut puisi jika di dalamnya terdapat pendayagunaan berbagai unsur bahasa untuk mencapai efek keindahan. Bahasa puisi singkat dan padat, dengan sedikit kata tetapi dapat mendialogkan banyak hal. Pendayagunaan bahasa dapat berupa: permainan bunyi, sarana retorika, diksi, citraan, dan gaya bahasa. Genre puisi dapat berwujud seperti: lagu/temang dolanan. Lirik-lirik tembang nina bobo (nursery rhymes), puisi naratif, dan puisi personal.

 

C.PROSA LAMA

 

·         Pengertian Prosa Lama

   Definisi prosa lama juga dapat diartikan sebagai suatu karya sastra atau karangan bebas yang berasal dari ungkapan ekspresi yang imajinatif sang pengarang yang masih pekat akan budaya tradisional.Sehingga gaya bahasa prosa lama biasanya memiliki kekhasan, yaitu gaya bahasa yang masih berlatarkan zaman kerajaaan.Dalam penyebarannya,

·         Karakteristik

    bersifat statis karena belum dipengaruhi oleh kebudayaan barat.Akibatnya, prosa lama mengalami penyebaran yang lambat.Prosa lama biasanya lebih imajinatif dibandingkan dengan prosa baru, sehingga prosa lama cenderung bersifat fantasi.Prosa lama mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam.Hal itu terjadi karena kebudayaan menulis atau mengenal aksara berkembang pada dua zaman tersebut.Nama pengarang prosa lama pada umumnya masih anonim, sebab prosa tersebut tersebar ketika masyarakat rata-rata belum mengenal tulisan.Prosa lama juga memiliki dua unsur pembangun, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

.

.

.

Support Juga Sosial Media Saya

Instagram:@Faqihazmi86

Twiter:Faqihazmi45


KARAKTERISTIK ANAK

A. Karakteristik Sastra Anak Secara Umum


Hasyim (1981) mengemukakan bahwa cerita yang diberikan kepada anak hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Bahasa yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak.

2. Isi ceritanya haruslah sesuai dengan tingkat umur dan perhatian anak. Pada tahap pertama (kelas 1-3 SD) bacaan untuk anak laki-laki dan wanita dapat disamakan. Untuk selanjutnya (kelas 4-6 SD) secara berangsur-angsur akan kelihatan bahwa anak laki-laki lebih menyenangi cerita petualangan, olahraga, dan teknik, sedangkan anak wanita lebih menyenangi cerita yang bersifat kekeluargaan dan sosial.

3. Hendaknya jangan diberikan cerita yang bersendikan politik tetapi mengutamakan pendidikan moral dan pembentukan watak.

Apa yang dikemukakan oleh Hasyim sejalan dengan Pramuki (2000) bahwa hendaknya cerita yang diberikan kepada anak adalah cerita yang sesua dengan tingkat perkembangan usia anak-anak, yakni anak usia 6-9 tahun lebih menyenangi cerita yang bertema kehidupan sehari-hari sampai termasuk dongeng hewan dan cerita lucu sedangkan anak usia 9-12 tahun menyukai cerita yang bertema tentang kehidupan keluarga yang dilukiskan secara realistis, cerita fantastis, dan cerita petualangan.

 

B. Karakteristik Sastra Anak yang Lebih Spesifik

Adapun karakteristik bacaan anak bila ditinjau dari beberapa segi antara lain sebagai berikut.

 Bentuk Penyajian

Bacaan sastra untuk anak-anak dari segi bentuk penyajian memiliki ciri tertentu dibandingkan dengan bentuk penyajian bacaan sastra untuk orang dewasa. Bentuk penyajian sastra anak-anak memperhatikan format buku, bentuk huruf, variasi warna kertas, ukuran huruf, dan kekayaan gambar.

1. Format buku sebaiknya disesuaikan dengan dunia anak-anak sehingga memberikan efek khusus dari kesan visual dari bentuk yang membadani seluruh buku itu. Ilustrasi gambar sampul hendaknya mewakili tema yang digarap dalam buku itu dan harus disesuaikan dengan khalayak penikmatnya (siswa SD). Bentuk buku yang diperuntukkan bagi anak-anak sebaiknya dipilihkan bentuk persegi panjang yang horizontal dengan ukuran disesuaikan, misalnya kelas awal dan menengah digunakan ukuran 20,5 x 28 cm, sedangkan untuk kelas tinggi 20,5 x 23 cm. Penjilidan juga turut menentukan minat anak,

sebaiknya buku dijilid tebal sehingga tidak mudah rusak, dan divariasikan dengan warna yang variatif yang memberikan efek visual yang menarik.

 

2. Ukuran dan bentuk huruf hendaknya tidak terlalu kecil, tetapi juga tidak terlalu besar, sehingga tidak menyulitkan anak saat membacanya. Setiap buku yang diperuntukkan bagi anak-anak juga diharapkan dicetak dalam kertas putih bersinar sehingga memberikan efek visual yang lebih terutama bila di dalamnya disajikan banyak gambar dengan menggunakan ilustrasi multiwarna sebagai pengayaan yang memudahkan anak memahami cerita dan membuat mereka lebih tertarik.

 

3. Ilustrasi gambar sebagai alat penceritaan harus mampu membuat cerita lebih hidup dan yang lebih penting harus menunjukkan adanya harmoni atau kesesuaian dengan cerita. Dengan demikian, bila anak melihat gambar, maka mereka akan terdorong untuk lebih melatih dirinya dalam mengembangkan persepsi, imajinasi dan bahasa melalui gambar tentang realitas yang dia amati. Gambar yang berisi realitas-imajinasi yang akan dia amati dalam buku cerita yang akan dilihat dibahasakan sebaiknya jangan disajikan memenuhi satu halaman karena akan mengganggu persepsi anak.

 

Bahasa yang Digunakan

  Pemanfaatan konteks bacaan dan kalimat sebagai petunjuk penafsiran makna suatu kata hendaknya dipertimbangkan.

Keseimbangan, kemulusan dan kelancaran proses pemahaman bacaan sastra oleh anak juga ditentukan oleh penggunaan kata-kata yang dari segi bentuk dan maknanya berbeda. Dari segi kalimat, sebaiknya digunakan kalimat sederhana dalam arti tidak terlalu panjang dan tidak banyak menggunakan pelesapan kata. Dengan demikian, agar pengekspresian sesuatu lewat wahana bahasa yang terwujud dalam bentuk teks dan tersusun dalam bentuk sebuah cerita itu mudah difahami anak, maka penggunaan bahasa sangatlah perlu diperhatikan kesesuaiannya terutama dengan tingkat kemampuan membaca anak.

 

Cara Penuturan

      Dari segi cara penuturan, ciri bacaan cerita anak diarahkan pada teknik penuturan cerita yang merujuk pada pemilihan kata, penggunaan gaya bahasa, teknik penggambaran tokoh dan latar cerita.

Dalam teknik penuturan, pemilihan kata dan gaya bahasa hendaknya disesuaikan dengan readiness anak yaitu dengan menggunakan kata dan gaya bahasa yang kongkret sesuai dengan perkembangan kognitif mereka dan mengacu pada pengertian yang tersurat. Teknik penuturan latar dan tokoh sebaiknya lebih banyak digunakan teknik adegan dilengkapi dengan dialog atau penggambaran dan teknik montase yaitu penuturan berdasarkan kesan dan observasi yang tersaji secara asosiatif. Ditinjau dari bacaan cerita anak-anak, maka cara penuturan bisa dilakukan dengan cara reportatif, deskriptif, naratif, atau secara langsung.

    Dalam teknik penuturan sebaiknya yang digunakan adalah teknik penyajian naratif yang memang banyak digunakan dalam cerita anak-anak. Meskipun demikian, di dalamnya masih tetap didukung oleh reportatif dan deskripsi berupa ilustrasi gambar. Pemilihan teknik penuturan biasanya disesuaikan dengan readiness anak seperti, cara naratif tadi atau bisa juga dengan menggunakan gaya penuturan lakuan melalui dialog dan narasi dan digambarkan secara hidup dan menarik sehingga terfahami oleh anak. Sedangkan penuturan secara langsung kurang cocok digunakan karena tidak mengembangkan imajinasi anak.

 

 Tokoh, Penokohan, Latar, Plot, dan Tema

 

1. Dari segi tokoh, bacaan cerita anak-anak menampilkan tokoh yang jumlahnya tidak terlalu banyak (tidak melebihi 6 pelaku). Ini dimaksudkan agar tidak membingungkan anak dalam memahami alur cerita yang tergambarkan lewat rentetan peristiwa yang ada. Penokohan atau karakterisasi tokoh dilakukan dengan tegas dan langsung menggambarkan wataknya dengan dilengkapi oleh penggambaran fisik dengan cara yang jelas. Karakterisasi juga bisa dilakukan melalui penggambaran perilaku tokoh-tokoh yang tergambarkan dalam alur. Motivasi dan peran yang diemban para tokoh digambarkan dengan tegas secara imajinatif.

 

2. Latar cerita anak hendaknya menggambarkan tempat-tempat tertentu yang menarik minat mereka, misalnya tempat persembunyian John Wayne (dalam “Batman”) atau Clark (dalam “Superman”) saat mereka mengganti baju atau berubah menjadi tokoh Batman dan Superman dalam cerita jenis fantasi. Dalam jenis cerita lain tempat hendaknya disesuaikan kedekatannya dengan kehidupan anak misalnya, lingkungan rumah, sekolah, tempat bermain, kebun binatang, dan lain-lain. Latar cerita yang digunakan harus mampu mengaktualisasikan dan menghidupkan cerita.

 

3. Dari segi alur atau plot, bacaan cerita anak-anak mengandung plot yang bersifat linier dan berpusat pada satu cerita sehingga tidak membingungkan anak. Rentetan peristiwanya dikisahkan dengan cara yang tidak kompleks dan menunjukkan hubungan sebab akibat yang diungkap secara jelas dan digambarkan secara hidup dan menarik.

 

4.Tema bacaan cerita anak biasanya sesuai dengan minat mereka misalnya tentang keluarga, berteman, cerita misteri, petualangan, fantasi, cerita yang luculucu, tentang binatang, cerita kepahlawanan, dan sebagainya.

 

5.Point of view dalam cerita anak-anak dipilih penutur dan disesuaikan dengan karakteristik gambaran peristiwanya. Penutur tidak meng-aku-kan diri yang berperan sebagai pelaku karena akan menimbulkan kesan aneh. Jadi hendaknya penuturan langsung menggunakan penyebutan nama.

SASTRA ANAK


A. Pengertian sastra anak

Sastra merupakan gambaran hidup dan kehidupan yang dituangkan dalam bentuk cerita yang dipoles sehingga menarik perhatian. Sastra memiliki beberapa peristilahan yang berbeda yang dapat kita temui. Kata sastra sendiri merupakan kata yang yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu, Sas yang berarti mengarahkan, mengajarkan atau memberi petunjuk dan -Tra yang berarti menunjukkan alat atau sarana. Jadi Sastra berarti alat atau sarana yang digunakan untuk mengajar.

 

B. Tujuan Pembelajaran Sastra di SD

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD lebih diarahkan pada kompetensi siswa untuk berbahasa dan berapresiasi sastra. Pembelajaran sastra dan bahasa dilaksanakan secara terintegrasi. Sedangkan pengajaran sastra, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan memahami karya sastra. Pengetahuan tentang sastra hanyalah sebagai penunjang dalam mengapresiasi.

 

C. Manfaat Sastra Anak

1. Membuat anak mengetauhi dan memahami dunia luar

Melalui karya sastra anak- anak dapat mempelajari dan memaknai dunia mereka sesuai dengan pemikiran mereka.

2. Membentuk priadi anak- anak bersikap positif

Karya sastra dapat membantu kita membentuk dan menanamkan sikap-sikap positif diri anak

3. Toleransi kepada orang lain

Melalui karya sastra, anak-anak dapat melihat bagaimana tokoh-tokoh dalam cerita (sastra) berinteraksi, dan dengan bimbingan kita anak-anak dapat mengetahui dan memahami tentang bagaimana cara menyesuaikan diri dengan yang lain.

4. Kepekaan batin atau sosial

Peka artinya mudah terasa, mudah tersentuh, mudah bergerak, tidak lalai, dan tajam menerima atau meneruskan pengaruh dari luar. Manfaat kepekaan batin atau sosial dalam mengapresiasikan sastra anak adalah upaya untuk selalu mengasah batin agar

mudah tersentuh oleh hal-hal yang bersifat batiniah ataupun sosial .

5. Menambah wawasan

Manfaat menambah wawasan dalam mengapresiasi sastra anak artinya memberi tambahan informasi, pengetahuan, pengalaman hidup, dan pandangan-pandangan tentang kehidupan.

6. Pengembangan kejiwaan atau kepribadian.

Manfaat pengembangan kejiwaan atau kepribadian dari apresiasi sastra anak adalah mampu menghaluskan budi pekerti seseorang anak.

 

HAKIKAT SASTRA ANAK

 A. Pengertian sastra anak

Sastra merupakan gambaran hidup dan kehidupan yang dituangkan dalam bentuk cerita yang dipoles sehingga menarik perhatian. Sastra memiliki beberapa peristilahan yang berbeda yang dapat kita temui. Kata sastra sendiri merupakan kata yang yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu, Sas yang berarti mengarahkan, mengajarkan atau memberi petunjuk dan -Tra yang berarti menunjukkan alat atau sarana. Jadi Sastra berarti alat atau sarana yang digunakan untuk mengajar.

sastra hadir untuk memberikan pencerahan moral bagi manusia sehingga terbentuk manusia-manusia yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur. Karya sastra anak menjadi sangat penting dibiasakan kepada anak-anak sejak dini karena di dalamnya tersaji berbagai realitas kehidupan dunia anak dalam wujud bahasa yang indah. Sastra anak dapat menyajikan dua kebutuhan utama anak-anak yaitu hiburan dan pendidikan. Anak-anak dapat merasakan hiburan lewat cerita maupun untaian kata dalam puisi anak melalui belajar sastra, demikian pula, dengan belajar sastra, anak-anak secara tidak langsung dididik untuk meneladani berbagai nasihat, ajaran, maupun moral yang disampaikan dalam karya sastra anak.

Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13 tahun. Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak. Pendidikan dalam sastra anak memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi anak.

Selain itu, ada beberapa pendapat lain terkait dengan definisi sastra anak. Menurut B. Nurgiyantoro (2005: 6) Sastra anak adalah sastra yang secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan dipahami oleh anak yang berangkat dari fakta konkret yang dapat diimajinasikan.

Pernyataan pembelajaran sastra tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan apresiasi menjadi tujuan utama, sedangkan perangkat pengetahuan sastra diperlukan untuk menunjang terwujudnya

apresiasi dan pembelajaran bahasa secara umum, dengan demikian yang harus terjadi dalam pembelajaran sastra ialah kegiatan apresiasi sastra bukan hanya sekedar pengetahuan teori sastra. Huck berpendapat bahwa pembelajaran sastra di SD harus memberi pengalaman pada murid yang akan berkontribusi pada empat tujuan (1) menumbuhkan kesenangan pada buku, (2) menginterpretasi bacaan sastra, (3) mengembangkan kesadaran bersastra, dan (4) mengembangkan apresiasi.

B. Tujuan Pembelajaran Sastra di SD

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD lebih diarahkan pada kompetensi siswa untuk berbahasa dan berapresiasi sastra. Pembelajaran sastra dan bahasa dilaksanakan secara terintegrasi. Sedangkan pengajaran sastra, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan memahami karya sastra. Pengetahuan tentang sastra hanyalah sebagai penunjang dalam mengapresiasi.

C. Manfaat Sastra Anak

1. Membuat anak mengetauhi dan memahami dunia luar

Melalui karya sastra anak- anak dapat mempelajari dan memaknai dunia mereka sesuai dengan pemikiran mereka.

2. Membentuk priadi anak- anak bersikap positif

Karya sastra dapat membantu kita membentuk dan menanamkan sikap-sikap positif diri anak

3. Toleransi kepada orang lain

Melalui karya sastra, anak-anak dapat melihat bagaimana tokoh-tokoh dalam cerita (sastra) berinteraksi, dan dengan bimbingan kita anak-anak dapat mengetahui dan memahami tentang bagaimana cara menyesuaikan diri dengan yang lain.

4. Kepekaan batin atau sosial

Peka artinya mudah terasa, mudah tersentuh, mudah bergerak, tidak lalai, dan tajam menerima atau meneruskan pengaruh dari luar. Manfaat kepekaan batin atau sosial dalam mengapresiasikan sastra anak adalah upaya untuk selalu mengasah batin agar

mudah tersentuh oleh hal-hal yang bersifat batiniah ataupun sosial .

5. Menambah wawasan

Manfaat menambah wawasan dalam mengapresiasi sastra anak artinya memberi tambahan informasi, pengetahuan, pengalaman hidup, dan pandangan-pandangan tentang kehidupan.

6. Pengembangan kejiwaan atau kepribadian.

Manfaat pengembangan kejiwaan atau kepribadian dari apresiasi sastra anak adalah mampu menghaluskan budi pekerti seseorang anak.

SPEAKING WITH CONFIDENCE

SPEAKING WITH CONFIDENCE

PEMATERI:Makhmud Kuncahyo,M,Pd


Why Kenapa kita belajar Publik speaking?


Manfaat Publik Speaking

•Berkomunikasi dengan orang lain

•Menyampaikan Ide Dengan Efektif

•Meningkatkan Kepercayaan Diri

•Mendukung Kepimpinan

•Kebutuhan Semua Pekerjaan

•Profesi Termahal Didunia


Tujuan Publik Speaking

•Inform          •Influence

•Motivate       •Persuade


Who?

3 Tahapan Dalam Speaking

1.Tahapan Pra Presentasi

•Mental:Banyak Orang Takut Berbicara


Taku Kenapa

•Takut Salah Dan Keliru

•Takut Ditanyai Dan Tidak Dapat Menjawab 

•Takut Lupa

•Takut Audiens

•Takut dipermalukan

•Takut Tidak Didengarkan


Bagaimana Menaklukan Ketakutan Kita Berbicara?

1.Ubah Pola Nafas

2.Pola pikir

3.olah tubuh

4.Teknik Ongkerning

•Materi

-Dadakan(Impromtu Speaking)

-Naskah(Speaking from a manuscript)

-Hafalan(Speaking From Memory)

-Garis Besar(Extemporanedus Speaking)

•Fisik


Tahapan 2

Kesalahan Dalam Publik Speaking:

-Pembukaan Yang konvensional

-isi yang tak jelas 

-Nada Suara Yang Menonton

-Bahasa Tubuh Yang pasif

-Mimik Wajah Yang Datar

-Tidak Menggunakan Metafora,Cerita Dan Ilustrasi


Solusi

-Mengenalai audiens

-menggunakan bahasa tubuh


Tahap Akhir

Mengevaluasi


JADI DIRI SENDIRI

 Pemateri: Kak Nur Muhammad syamsu dhuha

lahir dijakarta 28 september

Jurusan:Bimbingan konseling 2019


Judul:JADI DIRI SENDIRI

1.Konsep(Aku)Ambisi Kenyataan Usaha

Ambisi

Gairah,nafsu ingin mendapatkan sesuatu

orientasi ambisi

_kenikmatan         -kekuasaan

_Ketenaran            -keberhasilan


Efek Pencapaian Ambisi

a.tercapai perasaan menjadi positif

b.artimya perasaan menjadi negatif


Kenyataan

suatu/peristiwa yang benar benar terjadi atau ada


Usaha

Definisi

Kegiataan dengan mengarahkan tenaga,pikiran untuk mencapi sesuatu

Pengertian Usaha

Tindakan nyata yang dilakukan seseorang untukk memvapai atau mewujidkan sesuatu 

Macam macam Usaha 

Pro aktif 

pro reaktif


Penerapan Konsep Aku

•Menentukan usaha yang perlu dilakukan selama mencapai ambisi

•menganalis ambjsi dan kenyataan ada

•memeriksa

•memilai usaja


Analisis Swot

Strenght,weaknest,opportunities,threat

So Strategies        

Streght                                   Ekternal  

weaknest                            Wo strategis

 oppornity                                threat

SWOT

ST

Gunakan kekuatan untuk menghindari 


WT.

Gunakan taktik bertahan yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal


Break The Limit(Pemimpin itu melawan)

Personal branding adalah suatu proses kepribadian yang membawa kemampuan,kepribadian dan karakteristik seseorang yang mimiliki kekuataan 


Manfaat Personal branding

1.menentukan bargaining position

2.Aktualisasi diri

3.membangun relasi dan koneksi

4.menjadi nilai tambah


3.elemen yang harus terintegrasi didalam personal branding

1.you

2.promise

3Relationship


Cara membangun personal branding 

1.buat tagline

2.perbanyak soulmate

3.optimalkan akun medsos 


Tips personal branding

1.tujuan                  2.cari passionmu

3.konsisten dalam berkarya

4.buat karya otentik

5.jadikan investasi


Pemateri kedua:BEM FT UNNES Nanda Pramudia Firdaus


Menyiapkan pemimpin sejati untuk indonesia emas


Konsep dasar kepemimpinan 

-Perencanaan 

-memandang kedepan

-pengembangan loyalitas

-pengawasan

-pengambil keputusan

-memberi motivasi


Pengertian Kepimpinan Dan Problem Solving

~Kepimpinan

kemampuan seorang pemimpin 

yang terdapat di dalam diri seseorang untuk bisa memengaruhi orang lain atau memandu pihak tertentu untuk mencapai tujuan

~Problem solving

kemampuan dalam memecahkan masalah diantaranya adalah usaja menemukan urutan yang benar dari jawaban-jawaban yang ada. Hingga bisa menggerakan kita agar lebih dekat dengan tujuan yang dituju.

Cara berfikir seorang pemimpin

~Optimis

~swlalu fokus mencari solusi

~selalu menarik garis lurus dan setiap titik

~tak mati rasa tapi punya rasa empati

~terbiasa mwncari dam menerima umpan balik 

~mwmiliki pemikiran terbuka

~bisa bersinergi dalam team

~selalu ada alasan kuat untuk melangkah yang diambil


POC

-Aktualing

-Action

-Controling

-planing


Fungsi fungsi manajemen menurut beberapa ahli:

1.George R .Tery:perencanaan,pengorganisasisan,pengarahan,pengendalian

2 S. P Siagian perencanaan ( planning ), pengorganisasain ( organizing ), pemberian motivasi (motivating), pengendalian (controlling) dan yang terkahir yaitu pemberian evaluasi ( evaluating ).



Manajemen Konflik

competing         caloborating

compromising   avoiding

Acomadating


Administrasi organisasi

a.administrasi

usaha dan kegiatan yang berkenan dengan penyelenggarakan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan 

b.organisasi

Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama

Model model organisasi 

-Model mekanitis 

-model organik

-model piramid

-model horizontal


Prinsip prinsip organisasi

-perumusan tujuan yang jelas

-pembagian kerja

-delegasi kekuasaan

-rentang kekuasaan

-tingkat tingkat pwngawasan 

-kesatuan pemerintah dan tanggung jawab

-kordinasi








RANGKUMAN MATERI HUBUNGAN ANTARA NILAI DAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

 RANGKUMAN MATERI HUBUNGAN ANTARA NILAI DAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN IPS SD 1. Pengertian Nilai Nilai merupakan sebagai sebuah gagasan terka...